Melihat banyaknya gagal panen yang dialami petani tahun ini, maka Pemerintah Kecamatan Karangjati melalui PPL Kecamatan Karangjati mengadakan penyuluhan pertanian malam ini. Penyuluhan diadakan di balai Desa Karangjati. Penyuluhan ini dihadiri oleh beberapa elemen masyarakat desa yang berkaitan dengan pertanian.
Acara dibuka oleh Bapak Senen, Sekretaris Desa Karangjati. Kemudian Bapak Gono selaku PPL Kecamatan Karangjati menyampaikan hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi gagal panen ini. Menurut penelitian yang diadakan oleh Pemerintah gagal panen ini terutama disebabkan oleh wereng coklat. Wereng coklat ini berbeda dengan wereng jenis lain. Wereng coklat ini sulit dideteksi karena tidak bergerombol seperti wereng jenis lain, namun hanya berkelompok kecil sekitar 2 sampai 5 ekor saja dibagian atas batang padi. Wereng ini juga tidak menyebabkan batang atau daun padi menjadi rusak atau mlosoh, sehingga semakin sulit mendeteksi tanda-tanda keberadaannya. Namun jika tidak segera diatasi, setelah kawin wereng ini akan menyuntikkan serum dibatang padi yang membuat kuntum padi tidak bisa berkembang alias mandeg tidak bisa njebul.
Untuk mengatasi wereng ini sebenarnya dengan penyemprotan obat wereng biasa sudah bisa teratasi. Namun jika terlambat 5 hari saja wareng tersebut tidak dibasmi dan sudah menyuntikkan serumnya maka tindakan penyemprotan pun akan sia-sia. Maka dari itu kita harus deteksi dini keberadaan wereng jenis ini.
Selain wereng tersebut masih banyak faktor lain yang menyebabkan berkurangnya hasil panen yang mengakibatkan gagal panen. Untuk itu diperlukan penanganan yang tepat dalam pertanian padi ini. Hal ini juga dilakukan agar bakal calon wereng dari serum tadi dapat dimusnahkan. Secara singkat hasil dari penyuluhan tadi saya ringkas seperti dibawah:
1. Setelah panen, lahan agar segera dibajak, agar jerami segera dekomposit/pembusukan. Karena jika dibajak ketika akan tanam maka akan menyebabkan padi mati ketika berbarengan dengan proses pembusukan jerami (karena dekomposit bersifat panas).
2. Disemprot Bubur California: Bahan: 1 kg Lirang, 2 kg gamping mentah (kawur bangunan), 10 liter air. Direbus sampai tersisa 5 liter. Fungsi: menghilangkan jamur potong leher, dan jamur2 lain. Fungsinya lebih baik dari pada plenum dll. Diaplikasikan 3 kali sebelum tanam. Untuk seperempat lahan pertanian butuh 1 liter sekali semprot. Limbah Bubur California juga bisa disawur-sawurkan di sawah.
3. Boleh sebar benih dulu tapi harus waspada terhadap hama dan penyakit seperti wereng dll.
4. Ganti padi varietas baru. Setelah maksimal 3 tahun tanam harus diganti padi jenis baru. Karena dijika diteruskan akan terjadi loss (terkena hama, penyakit dll). Misal setelah padi jenis 32 selama 3 tahun harus ganti padi jenis baru.
5. Pembuatan Mol; Untuk memperkaya bakteri baik dengan menambah Rumpon/Rumah bakteri. Untuk menambahnya digunakan arang sekam, awu layan, atau sepahane tebu yang dibakar. Awu layan juga baik untuk memagari sawah yang diserang bakteri jahat.
6. Agen pengendali APH (Belum dijelaskan, menunggu pelatihan). APH untuk mengatasi potong leher dan daun alum.
Itu tadi cara-cara untuk mengatasi gagal panen yang dijelaskan Bapak Gono, PPL Kecamatan Karangjati.